Puisi: Maut... ©

Sabtu, Mei 31, 2008

Manusia… Maut…
Tiada jurang pemisah…
Jaraknya hanya seinci dua…
Tapi di mana?
Di depan, di belakang, di kanan, di kiri…
Tapi bila?
Lusa, esok, hari ini, sebentar lagi…
Ia hampir… sangat hampir…
hanya menunggu saat dan ketika….

Nafas yang pertama dirasa…
Nafas kedua mungkin akhirnya…

Ketika ia datang menjemput,
Tubuh yang gagah menjadi takut,
Terkujur kaku menanti layu,
Menantinya bukan bererti harus menunggu,
Menyahut bukan bererti harus meminta,
Hadirlah ia, dari segala pelusuk dunia,
Biar jauh berada di mana,
Bila sampai waktu ajalnya,
Menjemput insan bertemu Pencipta,

Itu kerja Izrail…
Malaikat Maut yang mencabut nyawa…
Disentap… Ditarik… Direntap….
Bagaikan terpisah isi dengan kulit…
Rasanya perit... pedih… dan pahit….
Tiada manisnya… tiada indahnya…

Bila datang MAUT itu,
Maka tinggallah kehidupan…

Yang hina & berdosa,
Yang sombong dan angkuh,
Yang derhaka dan murka,
Yang syahid dan redha,
Yang kecewa dan merana….

Rupanya banyak yang memilih neraka,
Walaupun mahunya syurga,

Sebelum ia datang mengunjung,
Biarlah jadi umat teragong,
Dunia dikendung, akhirat dijunjung….

Zaini Kosnin (Iniaz, K.) - 2007

© Copyright Control 2007 - ZK6269

0 ulasan: